Sekaten
Mendengar kata sekaten mungkin kita langsung
membayangkan dengan pasar malam di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Tetapi
sebenarnya dari manakah awal pertama kali sekaten? Penasaran?
Sekaten merupakan salah satu tradisi yang masih
ada di Yogyakarta dan Solo. Sekaten berasal dari kata syahadatain yang
mengalami pergeseran pengucapan. Syahadatain artinya kalimat syahadat. Lalu
siapa yang memulai tradisi sekaten ini? Sejarah sekaten diulai dari kerajaan
Demak. Raden Patah awalnya berniat menghapus semua upacara keagamaan agar
masyarakat dapat memeluk Islam tanpa pengaruh animism dan Hindu.
Kemudian atas saran Wali Songo, upacara
keagamaan dihidupkan kembali tetapi diberi warna keislaman. Awal dan akhir
upacara berupa doa, yang dipanjatkan oleh Sunan Giri dan Sunan Bonang. Meskipun
demikian masyarakat masih enggan mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Untuk lebih menarik simpati masyarakat, pada
malam menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Sultan berkenan mengikuti
upacara di masjid besar. Nah, hingga saat ini sekaten merupakan tradisi
kerajaan yang masih berjalan hingga saat ini.
No comments:
Post a Comment